17 Januari 2016

Tidak Perlu Bercita-cita Menjadi Kaya

Wahai orang fakir, janganlah engkau bercita-cita menjadi kaya, boleh jadi kekayaan itu hanya akan menjadi penyebab kehancuranmu. Jadilah orang yang berakal, jagalah buah hasilmu, maka engkau akan terpuji. Terimalah takdir yang menyertaimu, janganlah meminta lebih daripadanya. Apa saja yang diberikan Allah kepadamu disebabkan oleh permintaanmu yang bercampur kotoran dan kebencian. Untuk itu memohonlah ampunan kepada Allah agar kotoran dan kebencian itu sirna dalam diri kita.

09 Januari 2016

Jalani Hidup Ini Apa Adanya

Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh warna dan rupa. Semua bercampur dengan kecemasan dan kesulitan hidup.
       Kita tidak akan menjumpai seorang ayah, isteri, kawan, sahabat, saudara, tempat tinggal dan pekerjaan yang padanya tidak terdapat suatu kesulitan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk yang tidak kita sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu bila kita mau selamat dengan adil dan bijaksana. Karena setiap luka itu ada harganya.
       Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling bertentangan dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Setelah itu, Allah akan kumpulkan semua yang baik, keindahan dan kebahagiaan itu di syurga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka.
       Oleh karena itu, jalani hidup ini apa adanya dan sesuai kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan dan jangan menerawang ke alam imajinasi yang terlalu jauh. Kendalikan jiwa untuk dapat menerima dan menikmatinya. Apapun bagaimanapun, tidak semua teman tulus pada kita dan semua perkara sempurna di mata kita.
       Sudah sepantasnya bila kita merapatkan barisan, manyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan dan membuat kita sedih, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.

08 Januari 2016

Biarkan Masa Depan Datang Dengan Sendirinya

       Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi. Apakah anda mau mengeluarkan bayi dalam kandungan sebelum waktunya atau anda ingin memetik buah-buahan sebelum matang?
       Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan belum dapat di raba. Karenanya, untuk apa kita menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian yang akan menimpanya, meramalkan bencana-bencana yang bakal terjadi didalamnya. Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu hari esok atau tidak dan apakah hari esok itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
       Yang jelas, hari esok itu masih bersifat ghaib dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi jembatan sebelum sampai diatasnya. Karena, siapa tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Boleh jadi kita akan terhenti sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin jembatan itu hanyut terbawa arus sebelum kita sampai diatasnya. Mungkin juga kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.
       Dalam syari'at, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka alam ghaib kemudian kita hanyut dalam kecemasan yang hanya baru berupa dugaan, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Karena ini termasuk angan-angan yang berlebihan dan terlalu jauh (thuulul amal). Secara nalarpun, tindakan tersebut tidak masuk akal, karena sama halnya dengan berperang melawan bayang-bayang.
       Namun ironisnya, kebanyakkan manusia di dunia justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabaj penyakit dan krisis yang akan menimpa mereka.
Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah mereka yang mengira dirinya akan hidup kelaparan, menderita sakit dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa hidupnya berada di genggaman yang lain, tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru harus menyibukkan diri dengan suatu yang belun ada dan belum berwujud.
       Biarkan hari esok datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar tentangnya dan jangan pula menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk. Untuk itu, hindari angan-angan yang berlebihan.

Jangan Pernah Mengharapkan Kata Terima Kasih

       Tabiat untuk mengingkari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, jangan pernah anda merasa heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan justru karena anda telah berbuat baik kepada mereka.
       Sebagai contoh, seorang ayah yang telah memelihara dan mendidiknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian, minuman, pendidikan hingga sang anak menjadi pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela tidak makan asal anaknya kenyang bahkan mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa daya, ketika anak itu sudah berkumis lebat dan kuat tulangnya, ia laksana anjing galak yang menggonggong kepada orang tuanya. Tak hanya berani menghina, tapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak dan durhaka kepada orang tuanya. Bukan saja ditunjukkan dengan perkataan, tapi juga perbuatan.
       Oleh karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah sepantasnya menghadapi semua itu dengan kepala dingin dan berlapang dada. Karena itulah yang akan mendatangkan pahala dari Allah swt yang perbendaharaannya tidak pernah habis dan sirna.
       Ini bukan berarti menyuruh anda untuk meninggalkan kebaikan yang telah anda lakukan selama ini, atau agar anda tidak berbuat baik lagi kepada orang lain. Ini semata-mata agar anda tidak goyah dan tidak terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah anda perbuat. Dan anda jangan pernah bersedih atas apa yang mereka perbuat.
       Berbuat baiklah hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka dan tidak akan pernah terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena anda dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar anda berbuat jahat. Dan ketahuilah bahwa tangan diatas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.
       Masih banyak orang yang berakal yang sering kali hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang disekitarnya.
       Anda tidak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena lalu dipakai untuk menulis cemoohan kepada anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang, apalagi kepada anda.

07 Januari 2016

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi Rezeki, acapkali mendapat cacian, hujatan dan cercaan dari hamba-Nya yang tak berakal. Apalagi kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dalam kesalahan dan kekhilafan.
Dalam hidup ini, bila kita merasa sebagai seseorang yang senantiasa memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka kita akan selalu menemui kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Bahkan sesekali kita akan mendapat cemoohan dan hinaan.
Mereka tidak akan pernah diam mengkritik kita sebelum kita masuk ke dalan liang bumi, menaiki tangga langit dan berpisah dengan mereka. Bila kita masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat kita sedih dan meneteskan air mata atau membuat tempat tidur kita selalu terasa gerah.
Perlu diingat bahwa orang yang duduk diatas tanah itu tidak akan pernah jatuh dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka merasa marah dan kesal kepada kita karena mungkin kita telah mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk ataupun harta kekayaan. Jelasnya, kita di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai kita melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang ada pada diri kita atau sampai kita meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini kita pegang teguh hingga menjadi orang pandir, bodoh dan tolol, itulah yang mereka inginkan.
Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan dari mereka. Bersikaplah laksana batu cadas yang tetap berdiri kokoh meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat bahkan ia semakin kokoh karenanya. Ini berarti bahwa bika kita merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti kita telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemari kehidupan kita. Hal yang terbaik adalah menjawab dan merespon semua kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka yang ingin menjatuhkan kita. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang kita duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun kita akan kesulitan untuk membungkam mulut mereka dab menahan gerakan lidah mereka. Yang kita harus lakukan hanyalah mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka dan kita dapat menyumpal mulut mereka dengan potongan-potongan daging agar diam seribu basa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak dan meluruskan setiap kesalahan kita. Dan bila kita ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang dan terhindar dari celaan dan cemoohan serta hinaan, berarti kita telah menginginkan sesuatu hal yang mustahil terjadi dan berangan-angan tentang sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.

05 Januari 2016

HARGA KEBUTUHAN POKOK MEMICU STRESS MASSAL

STRESS bukan hanya melanda secara individu, tapi menjadi fenomena umum di masyarakat. Hal ini dipicu oleh tekanan hidup yang dirasakan semakin berat.
Dari sisi ekonomi, harga-harga kebutuhan pokok yang kian meningkat dan tak terjangkau menjadi pemicu stress setiap harinya. Dari sisi sosial, lingkungan masyarakat yang semakin egois dan indivudialis. Tidak ada lagi kepedulian satu sama lain. Tidak ada yang empati dan sensitif ketika ada tetangga yang kekurangan bahkan jatuh miskin dan terpuruk. Padahal boleh jadi diantara tetangga itu banyak yang berlebihan. Bahkan hubungan kekeluargaanpun semakin hambar. Sifat gotong royong semakin jauh dari budaya masyarakat. Di tambah lagi dengan beratnya mendidik anak yang dicekoki gaya hidup bebas. Anak-anak sekarang banyak menuntut, susah diatur, tidak patuh bahkan semakin berani pada orang tua.
Inilah kondisi masyarakat dalam sistem kapitalis yang terjadi saat ini.

PROMPT FOR AI GENERATED IMAGE Kurun waktu belakangan ini gambar-gambar berbasis AI (Artificial Inteligence) sedang digandrungi banyak orang....